Sekilas melihat
sejarah, UIN Sunan Kalijaga awalnya
bernama Universitas Islam Indonesia (UII), dengan adanya penegrian menjadikan
perubahan nama dan status kampus ini menjadi PTAIN (Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri). Pada tanggal 24 Agustus
1960, nama PTAIN berevolusi menjadi IAIN Yogyakarta yang diberi nama IAIN Sunan
Kalijaga. Dipertengahan tahun 2004 sampai dengan sekarang nama IAIN kembali bertransformasi
menjadi UIN atau Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Masih belum banyak
diketahui latar belakang kenapa kampus ini diberi nama salah satu tokoh wali
songo yang telah berperan dalam menyebarkan syiar islam yaitu sunan kalijaga. Banyak
asumsi yang menafsirkan kenapa Sunan Kalijaga dijadikan nama di kampus ini,
mulai dari alasan letak geografisnya sampai dengan
Rabu, 13 Juni 2012
Rabu, 06 Juni 2012
Gebyar Bulan Buku LIBERTY
Bulan buku sudah berlalu, akan tetapi semangatnya masih tetap
bergejolak didalam jiwa mahasiswa calon pustakawan, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga. Semenjak tanggal 23 April hingga 25 Mei mahasiswa Ilmu
Perpustakaan dan Informasi yang tergabung dalam Himpunan Perpustakaan dan
Informasi LIBERTY (Librarian Educational Relationship Community) telah
membuktikan keeksistensian mahasiswa jurusan ini dalam rangka menyambut bulan
yang memang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Dalam hal ini, LIBERTY
mengadakan serangkaian acara mulai dari penggalangan buku, Lomba menulis,
hingga pada seminat kempenulisan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2012 yang
bertempat di teatrikal perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
Dalam acara penggalangan buku, LIBERTY berhasil mengumpulkan buku
sebanyak 1.521 eksamplar dari berbagai sumber. Mulai bantuan dari perpustakaan
Kota Yogyakarta, hingga membuka stand disetiap fakultas yang ada di UIN Sunan
Kalija Yogyakarta. Acara inipun menghasilkan apresiasi yang cukup tinggi dari
pihak jurusan ilmu perpustakaan dan informasi UIN Sunan Kalijaga. Ditengah
perjalanan mengumpulkan buku, LIBERTY pun menggelar acara perlombaan menulis
dengan tema “Book Is The Soundtrack of Your Life”, dengan tema ini dimaksudkan
untuk menambah kecintaan mahasiswa secara umum yang mengikuti perlombaan
tersebut untuk lebih meningkatkan kecintaannya terhadap hal yang mempunyai
peran besar dalam pengumpulan ilmu pengetahuan, ya buku. Dalam lomba ini
dijuarai oleh Nur Riani yang juga Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dengan judul
tulisan My Book=My Life.
Pada Puncak Acara, LIBERTY mengadakan seminar kepenulisan dengan
tema “Menguak Rahasia Dapur Penerbit”. Acara ini digelar dengan dasar rendahnya
penerbitan dan perbukuan di Indonesia, Demikian pula
halnya dengan produksi buku. Menurut data yang telah didapat, ternyata produksi
buku tiap tahun rata-rata hanya 3.000 judul dan tiap judul paling banyak
dicetak 5.000 eksemplar. Sedangkan produksi buku di negara-negara tetangga
seperti Malaysia dan Thailand telah mencapai 8.000 judul/tahun, Jepang mampu
menerbitkan 36.345 judul/ tahun, dan Korea Selatan telah mampu menerbitkan
43.000 judul/tahun. Dengan seminar ini pun bertujuan untuk menanamkan prinsip
terhadap mahasiswa untuk Talk
More,Do More. Mahasiswa wajar dan harus banyak berbicara, dalam arti banyak
untuk berpendapat dan kritis terhadap ketidak benaran. Tidak hanya kritis dalam
berbicara juga, akan tetapi dengan Do More, lakukan juga yang banyak, Do disini
adalah menulis, menyalurkan ilmu yang dimilikinya melalui tulisan. Sehingga
pengetahuan yang bersifat Eksplisit Knowledge menuju kepada Tacit Knowledge. satu kata yang cukup bermakna, all scientist are same until one, of them writes books.
Pameran Anak Perpus
Pada hari-hari menjelang ujian
akhir di UIN Sunan Kalijaga, kebanyakan mahasiswa mungkin ada yang mengganti
jam kuliah, belajar untuk menjelang ujian, dan adapula yang memilih refreshing,
atau pulang ke kampung halamannya masing masing. Mengingat hari tenang
menjelang ujian cukup panjang. Tapi tidak untuk mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada hari ini (Senin, 4
Juni 2012) semua mahasiswa perpustakaan khususnya semester IV, disibukkan
dengan acara pameran yang bertemakan Literasi Informasi dan Perpustakaan. Acara
ini diselenggarakan dalam rangka ujian akhir mata kuliah Informasi dalam
Konteks Sosial yang diampu oleh Dra. Labibah Zain, MLIS. Dengan Dukungan dari
Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Kaprodi Ilmu
Perpustakaan, Kaprodi Perpustakaan dan Informasi Islam, beserta dosen-dosen perpustakaan
turut meramaikan acara, sehingga menjadikan pameran ini sukses diselenggarkan.
Banyak hal yang dipamerkan dalam acara ini, setidaknya ada duabelas stand yang
berdiri dengan berbagai pernak-perniknya. Mulai dari desain perpustakaan, lomba
menulis atau menggambar untuk anak panti, perpustakaan inklusif, sampai dengan
lomba mewarnai untuk taman kanak-kanak pun turut diselenggarakan. Acara ini digelar
bukan untuk mahasiswa strata Sarjana saja, melainkan mahasiswa Diploma juga ikut
dilibatkan dalam lomba telling story dengan tema yang sama akan tetapi dalam
bahasa inggris yang berlokasi diteatrikal fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN
Sunan Kalijaga. Lomba ini sengaja dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan
dengan acara pameran agar lebih memeriahkan jalannya acara. Tidak cukup sampai
disitu saja, jauh hari sebelum pameran dimulai, mahasiswa Ilmu Perpustakaan
semester IV dalam mata kuliah IDKS telah menggelar lomba WebBlog. Sesuai dengan
tuntutan seorang pustakawan yang harus ahli dalam bidang Informasi dengan
menggunakan teknologi, dan Blog merupakan sarana untuk mencapai hal tersebut.
Demikian adalah serangkain acara yang diselenggarakan oleh keluarga besar Ilmu
Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Minggu, 03 Juni 2012
Pustakawan, jangan sampai seperti ayam mati dilumbung padi
Akhir – akhir
ini, dengan adanya perhatian khusus dari pemerintah tentang profesi
kepustakawanan, rupanya membawa dampak positif bagi banyak orang khususnya para
mahasiswa baru untuk mengambil profesi sebagai seorang pustakawan. Banyak hal
yang harus diperhitungkan bila menjadi seorang pustakawan. Dengan adanya
sertifikasi pustakawan memang memberikan suntikan semangat baru bagi pustakwan
untuk lebih meningkatkan loyalitas terhadap bidang yang digelutinya. Akan tetapi
serasa tidak cukup, justru banyak yang mengeluh bahwa angka kredit pustakawan
itu kecil – kecil. Sebenarnya banyak dari para pustakawan yang tidak menyadari
bahwa ia mempunyai kesempatan yang luar biasa untuk mempercepat dirinya supaya “naik
pangkat”.
Hal – hal kecil
yang bisa dilakukan oleh pustakawan adalah memulai untuk mendokumentasikan
setiap kegiatan yang dilakukan, mulai dari pengklasan, pembuatan katalog,
pembuatan makalah, analisis, observasi, penelitian yang itu semua akan
memberikan ratting tersendiri bagi kesempatan para pustawakan dalam rangka
mempercepat proses kenaikan pangkat. Jadi jangan seperti ayam mati dilumbung
padi, pekerjaan pustakawan sangat banyak dan membutuhkan keuletan yang tinggi. Jangan
sampai pustakwan hanya duduk – duduk saja, merasa semuanya tidak ada yang harus
dikerjakan, padahal tugas nya sangatlah banyak. Perpustakaan dan pekerjaannya diibaratkan
lumbung padi yang banyak dipenuhi oleh padi – padi yang bagus, dan pustawakan
dianalogikan sebagai ayam yang tinggal dalam lumbung padi tersebut. Jika ayam
itu hanya diam, mengeluh dan dipenuhi oleh sikap-sikap yang apatis, maka jangan
heran banyak pustakawan yang bernasib seperti ayam yang mati dilumbung padi.
Langganan:
Postingan (Atom)