Selasa, 06 Maret 2012

Prospek Ilmu Perpustakaan dan Informasi


Dari hasil pelatihan Citizen Journalism yang diadakan pihak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya 24-28 Januari 2010 menghasilkan beberapa simpulan. Satu diantaranya bahwa lulusan jurusan ilmu perpustakaan (D3/S1) juga memiliki kesempatan untuk menjadi wartawan. Namun untuk bisa menjadi seorang wartawan, semua harus menaati dan patuh terhadap syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan UU no 40 tahun 1999 tentang pers.
Dalam UU pers ini disebutkan bahwa yang dimaksud dengan wartawan adalah orang yang secara teratur  melaksanakan kegiatan jurnalistik. Yang dimaksud dengan kegiatan jurnalistik sebagaimana tercantum dalam ayat 1 pasal 1 UU no 40 tahun 1999 tentang pers meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Untuk bisa menjadi wartawan memang tidak mudah karena harus melalui seleksi yang sangat ketat. Namun jika kita terus mau belajar dan terus memperbaiki kwalitas keilmuan serta wawasan kita dibidang ini, maka yakinlah bahwa itu bukanlah sesuatu yang sulit. Banyak orang menjadi wartawan bukan dari jurusan komunikasi atau jurnalistik. Diantara mereka ada yang lulusan dari jurusan hukum, ekonomi, Ilmu sosial dan politik, dan masih banyak dari latar belakang lulusan yang berbeda.
Jika anda saat ini sedang belajar di bidang jurusan ilmu perpustakaan D3 atau S1 memiliki peluang yang sama untuk bisa menjadi seorang wartawan. Saat ini mungkin belum ada seorang wartawan yang berasal dari lulusan ilmu perpustakaan, hal itu juga yang mungkin menyebabkan publikasi dibidang perpustakaan ini kurang di publish dan diliput oleh media.
Diharapkan nanti ketika ada lulusan dari ilmu perpustakaan D3-S1 yang bisa menjadi wartawan, mereka bisa membantu mempublikasikan bidang perpustakaan termasuk kampanye minat baca melalui tulisan-tulisan di berbagai media cetak, elektronik, dan semua jenis media. Jika itu terwujud, sangat mungkin kampanye minat baca di negeri ini bisa semakin cepat dan luas karena adanya peran publikasi media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar