Sabtu, 16 Juli 2011

AL-QUR'AN DAN ENERGI NUKLIR


PROLOG
Tuhan Yang Maha Pemberi menganugrahkan bumi dan segenap isinya untuk semua manusia yang ada di bumi ini, tidak hanya untuk sekelompok manusia atau bangsa tertentu saja. Sebagaimana Firman Allah,
uqèd Ï%©!$# šYn=y{ Nä3s9 $¨B Îû ÇÚöF{$# $YèŠÏJy_ ...
Artinya: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu… (QS.Al-Baqarah: 29)
Interpretasi penulis yang dituangkan dalam buku ini, beliau memaparkan bahwa Kesejahteraan manusia dapat ditingkatkan antara lain melalui pengembangan industri. Untuk mengembangkan industri perlu memperhatikan faktor pendukung seperti:
a.      Sumber daya manusia (yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi)
b.      Sumber daya alam (kekayaan alam berupa bahan mentah, mineral, hasil tambang, dll)
c.       Sumber daya energi (tersedianya energi yang cukup untuk menggerakkan industri)

ENERGI NUKLIR
Walaupun kehebatan energi nuklir pertama kali dikenal melalui bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki yang mengakhiri perang dunia ke II, ternyata kehebatan energi nuklir tersebut ikut mengubah peta energi dunia. Energi nuklir yang sangat hebat tersebut pada saat ini telah diubah menjadi tenaga listrik yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia.
Sebagian besar negara-negara industri maju pada saat ini lebih mengandalkan kebutuhan tenaga listriknya dari energi nuklir. Mereka menganggap bahwa energi nuklir lebih menguntungkan dari segi pembangkitan dan juga dari segi masalah keselamatan lingkungan. Sementara di Indonesia, PLTN justru merupakan alternatif terakhir sebagai penghasil listrik.



Hasil Analisa
ONTOLOGI
Ada pada bab III, IV, V
1.      Hubungan Al-Qur’an, ilmu pengetahuan, dan teknologi ---bayani dan burhani.
2.      Manusia dan kebutuhan energi ---ilmu eksakta
3.      Atom dan nuklir --- ilmu eksakta
4.      Sejarah : sejarah energi; perkembangan atom dan radiasi

EPISTEMOLOGI
Ada pada bab V, VI, VII
1.      Struktur atom dan teori model atom; teori model atom Thomson, teori model atom Rutherford, teori model atom Bohr.
2.      Atom dan elektron dalam Al-Qur’an
QS. Yunus: 61, QS. As-saba’: 3 dan 22, QS. Al-zalzalah: 7-8, QS. Al-Qamar: 49
3.      Energi nuklir tersirat dalam Al-Qur’an
Reaksi termonuklir yang terjadi di matahari menghasilkan energi nuklir yang amat sangat panas. Interpretasi dari QS.An-naba’: 13
4.      Reaktor nuklir PLTN
Jenis sistem reaktor dalam PLTN; Boiling Water Reactor (BWR), Pressurized Water Reactor (PWR), Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR), High Termal Gas Cooled Reactor (HTGR), Fast Breeder Reactor (FBR)
5.      Iptek nuklir
Efisiensi nuklir (uranium) dibandingkan bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi)
6.      Aplikasi radiasi nuklir
Radio farmaka pada bidang kedokteran, teknik mutasi pada bidang pertanian, moisture gauging pada bidang teknik sipil dan bidang pertambangan, neutron activation analysis pada bidang forensik.
Kritik penulis terhadap MANI (Masyarakat Anti Nuklir Indonesia)
Penolakan terhadap nuklir umumnya karena rasa kekhawatiran akan bahaya/sisi negatif yang mungkin ditimbulkan dari pemakaian energi nuklir. Contohnya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima (Jepang), kecelakaan radiasi di Three Mile Island (Amerika) dan di Chernobyl (Rusia). Oleh masyarakat anti nuklir ini, dijadikan alasan untuk menolak segala kegiatan yang berbau nuklir. Padahal, manfaatnya jauh lebih banyak daripada bahaya yang dikhawatirkan.
Hal yang menarik untuk dicermati: Apakah masyarakat anti nuklir tersebut benar-benar mengetahui apa tujuan gerakannya, atau hanya meniru hal serupa yang terjadi di luar negeri. Padahal belum tentu “kelompok anti nuklir” luar negeri ini benar-benar anti nuklir, sebab di negara mereka sendiri (negara-negara barat) program nuklir tetap berjalan, justru semakin berkembang dan bertambah maju.
Ada kemungkinan: Negara-negara barat membiarkan negara lain (termasuk Indonesia) agar membakar habis bahan bakar fosil sampai benar-benar habis. Jika itu terjadi, tentu harus membeli dari negara lain. Pada proses pembelian inilah mereka akan menetapkan syarat-syarat yang sudah pasti menguntungkan mereka. Menurut penulis, ini adalah suatu bentuk penjajahan terselubung.
Jika Indonesia berhasil dengan program nuklirnya, maka kebutuhan energi listrik yang terus meningkat dapat terpenuhi dengan harga yang lebih murah, dan ini akan mendorong kemajuan di berbagai sektor.

AKSIOLOGI
Ada pada bab II, III, VI, VII, VIII
1.      Manusia sebagai khalifah di muka bumi
2.      Mengenal Tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
3.      Kemajuan IPTEK akan menambah keimanan
4.      Energi nuklir untuk kesejahteraan umat
5.      Jihad fi sabilillah; jihad bil qalam, jihad bit tarbiyyah, jihad bil lisan.

KRITIK TERHADAP BUKU
1.      Ketidak-konsistenan penulis pada kalimat “kesempatan menanam itu ada di bumi, sedangkan kesempatan menuai atau memetik hasilnya adalah pada saat manusia dipanggil menghadap ke haribaanNya serta dinikmati hasilnya pada hari akhir nanti.” (hlm.21). Tidak semua hasil hanya dinikmati di hari akhir, sebab di sini penulis mengungkapkan bahwa pemanfaatan nuklir (hlm.198) berguna demi kemaslahatan umat (hlm.204) dalam kehidupan di dunia untuk mewujudkan masyarakat yang “baldatun thoyibatun warobbun ghofur.” (hlm.220).
2.      Penulis terlalu optimis dalam memaparkan argumentasinya, sehingga terkesan menganggap ringan dampak negatif dari pemakaian nuklir. Penulis terlalu fokus pada kegiatan evaluasi atas peristiwa yang telah terjadi, sehingga bahasan mengenai pencegahannya kurang diperhatikan. (hlm.222)

DAFTAR PUSTAKA

Pokja Uin, 2004, Kimia Dasar, UIN SUKA Press, Yogyakarta.
Soejono Soemargono, 1976, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Nurcahya,
        Yogyakarta
The Liang Gie, Suatu Konsepsi ke Arah  Penertiban Filsafat, Karya
       Kencana, Yogyakarta
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, 1996, Filsafat Ilmu,
       Liberty, Yogyakarta.
Wardhana, Wisnu Arya, 2004,  Al-Qur’an dan Energi Nuklir. Pustaka Pelajar:
           Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar