Abstrak
Perpustakaan
merupakan organisasi yang berkembang, seperti apa yang menjadi salah satu hukum
perpustakaan menurut Shiyali Rammamrita Rangathan, Library is the growing organism yang berarti perpustakaan adalah
organisasi yang berkembang. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi,
perpustakaan dituntut untuk lebih dinamis, cepat, dan akurat. Hal ini dilakukan
agar keeksistensian perpustakaan di era gadget ini bisa dipertahankan di tengah
maraknya penyedia informasi yang lebih canggih yang menjadi kompetitor bagi
perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan harus berevolusi menjadi penyedia
informasi yang ideal bagi pemustaka. Agar menjadi penyedia informasi yang
ideal, maka perpustakaan terlebih dahulu harus mampu mengidentifikasi
karakteristik dari pemustaka. Saat ini pemustaka dibagi menjadi 3 generasi,
yaitu generasi baby boomer, generasi x, dan generasi y atau generasi millenia.
Terkait dengan generasi – generasi tersebut, terdapat generasi yang melek
teknologi kurang baik, dan generasi melek teknologi dengan baik. Untuk
mengakomodir kebutuhan dari berbagai macam generasi tersebut, maka Library 2.0
menjadi solusinya. Dengan mengadopsi konsep Web 2.0 yang merupakan generasi web
ke dua, perpustakaan diharapkan mampu mengangkat reputasinya di tengah berbagai isu miring yang acapkali
masih menghinggapi profesi pustakawan. Library 2.0 membuka kesempatan bagi
semua orang untuk lebih banyak berbagi dan turut mengambil peran dalam
pembangunan literasi masyarakat.
Kata
Kunci : Generasi baby boomer, generasi X, Generasi Y, Generasi Melenia, Web
2.0, Library 2.0.